Mengapa Aku Memilih Islam?

Mengapa aku memilih Islam menjadi sebuah tema yang diusung dalam Talkshow yang diadakan di Jepang beberapa waktu lalu. Penyelenggara Talkshow dengan tema "Mengapa Aku Memilih Islam" tersebut adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jepang bekerja sama dengan PMIJ (Persaudaraan Muslim Indonesia Jepang) yang mampu menghadirkan narasumber 4 orang muallaf yang terdiri dari dua orang nara sumber ikhwan berkewarganegaraan Jepang, yang bernama Islam Mustafa dan Said, serta dua orang nara sumber akhwat yang berkewarganegaraan Jepang, dan berkewarganegaraan Perancis, yang keduanya bernama Islam Aisya.

Acara Talkshow "Mengapa Aku memilih Islam" tersbut banyak dihadiri mahasiswa dan pekerja yang berada di wilayah Tokyo dan sekitarnya ini sekitar 60 orang, mengupas tuntas seluk beluk proses pencarian kebenaran yang dilakukan oleh keempat nara sumber. Saudara Mustafa yang merasakan kebesaran Islam yang lewat sahabat-sahabat muslimnya ketika dia kuliah di Kanada, saudara Said, yang merasakan kekurangan dalam rohaninya, yang kemudian melakukan pencarian ke berbagai agama, dan akhirnya memilih Islam, juga saudari Aisya (Jepang) yang dibesarkan dalam lingkungan Katolik yang taat, menyimpan begitu banyak pertanyaan yang akhirnya hanya mampu didapatkannya dalam Islam, serta saudari Aisya (Perancis), yang dibesarkan dalam lingkungan Budha yang sangat taat, namun hal tersebut tidak membuatnya mampu menjawab teka-teki tentang hakikat kehidupan manusia, dan hakikat ketuhanan, hingga akhirnya setahun yang lalu dia memutuskan memeluk Islam.

Peserta yang hadir pun diberikan kesempatan untuk menyampaikan kepada pertanyaan kepada keempat nara sumber, ada salah seorang peserta yang menanyakan tentang bagaimana bentuk dakwah yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa asing di Jepang, keempat nara sumber memberikan jawaban yang sangat jelas, bahwasanya cara terbaik yang bisa dilakukan adalah menjalankan Islam itu sendiri, dengan demikian orang-orang di sekeliling kita yang masih belum mengenal Islam bisa mengenal Islam, dan lewat tingkah laku kita semua image yang kurang baik tentang Islam pun bisa berubah.

Dalam acara ini juga dilakukan penjelasan tentang rencana pembangunan masjid di daerah Meguro, Tokyo. Acara ini diakhiri oleh Taushiyah yang diberikan oleh Ibu Rieska, salah seorang ibu yang bergerak dalam dakwah pendidikan anak, lewat Taman Kanak-Kanak yang berada di bawah binaan beliau. Beliau mengingatkan peserta tentang bagaimana memperkuat keislaman dan keimanan yang kita miliki serta bersyukur atas hidayah yang Allah berikan kepada kita sehingga kita bisa mengenal Islam.

Melalui acara ini, diharapkan peserta yang sebagian besar muslim keturunan bisa mengambil pelajaran banyak dari para muallaf yang telah melakukan proses pencarian panjang mencari kebenaran, sehingga bisa menambah semangat untuk senantiasa meningkatkan keimanan. Selain itu, melalui acara ini diharapkan terjalin hubungan dan kerja sama yang baik antara muslim pendatang dan muslim setempat, sehingga bisa menjadi penopang dakwah di Jepang yang dari tahun ke tahun semakin marak.

Comments