Mahasiswi Muslim Di Usir Di Bus Inggris

semPATA News - Dua orang Mahasiswi Muslim di Inggris di usir dari sebuah bus yang akan mereka tumpangi. Sopir bis jalur Metro menolak mereka masuk ke bus, dan mengklaim bahwa mereka dapat menimbulkan "ancaman," bagi yang lain, padahal kedua mahasiswi itu sudah mempunyai tiket. Dua mahasiswi yang sama-sama berusia 22 tahun tersebut diusir sopir bus Metroline di London, Selasa (20/7) lalu. Salah satu wanita hanya mengenakan jilbab, sementara temannya, Atoofa, mengenakan niqab yang menutupi wajah.

Seorang wanita, yang bernama Yasmin, mengatakan kepada BBC, "Ketika saya pergi ke depan menunjukkan tiket saya, dia berkata, 'Keluar dari bis." Saya menduga dia masih marah karena saya naik bus sebelumnya.
Perusahaan pengelola bus langsung menyelidiki kasus tersebut. Sementara, Dewan Muslim Inggris langsung mengecamnya.

Dua wanita tersebut mengaku telah mengajukan keluhan resmi ke perusahaan bus. Mereka menolak menyebutkan nama lengkap mereka.

Yasmin menggunakan hijab sementara Atoofa mengenakan niqab. Yasmi mengaku awalnya dia yang naik ke atas bus secara tidak sengaja untuk menanyakan arah bus tersebut saat bus sedang tidak beroperasi. Namun, sang sopir menyuruh Yasmin keluar dari bus.

"Sekitar 10 menit kemudian... para penumpang lain mulai naik. Ketika saya maju untuk menunjukkan tiket saya. 'Turun dari bus!' Saya menduga ia masih marah karena saya sebelumnya naik ke bus," ujar Yasmin. "Dia mengatakan, 'Saya tidak mau Anda di dalam bus karena Anda berdua adalah ancaman'."

Yasmin meminta identitas sang sopir. Tapi sang sopir menolak. Yasmin pun berinisiatif merekam dengan video. Sang sopir lantas menutupi wajahnya.

"Saya mengatakan, 'Jika Anda boleh menutup wajah Anda saat saya rekam, mengapa teman saya tidak boleh menutup mukanya'?" kata Yasmin.

Atoofa sendiri berharap sang sopir tidak dipecat. Atoofa hanya berharap sang sopir diberi pengetahuan mengapa wanita menggunakan niqab. "Saya ingin ia mengerti mengapa kami mengenakan ini dan saya rasa saya berhak atas permintaan maaf," tambah Atoofa.

Awal bulan ini, parlemen Prancis memutuskan untuk melarang penggunaan niqab di depan umum. Beberapa negara termasuk Spanyol, Belanda, dan Belgia memperdebatkan penggunaan hijab dan niqab.

Comments