semPATA News | Anda pasti mengenal istilah Busway. Yang selama ini menjadi kendaraan berupa bus alternatif yang paling nyaman bagi sebagian warganya (khususnya jakarta). Busway, yang arti sesungguhnya adalah jalur khusus bus, di Jakarta ini berubah pengertiannya menjadi identitas atau nama moda transportasi umum massal yang melaju di jalur khusus dan dikelola oleh Badan Layanan Umum Transjakarta, yang kemudian disebut Busway Transjakarta. Jadi sebutan busway di sini mempunyai dua makna. Pertama, menyebut “busway” saja, berarti itu sebagai suatu sistem, jalur khusus bus.Kedua, menyebutkan Busway Transjakarta, berarti itu nama perusahaan atau identitas diri moda angkutan massal di Jakarta yang melaju di jalur khusus bus. Dalam pengertian kedua ini maka kata “busway” ditulis dengan mengikuti kaidah EYD, diawali dengan huruf besar dan tidak dicetak miring. Kota-kota lain di dunia menyebut moda transportasi semacam itu adalah BRT (bus rapid transit)
Sementara disisi lain, sejak beroperasi tahun 2004 jalur busway kerap kali dijadikan alternatif oleh kendaraan lain. Penumpukan kendaraan di jalur arteri memaksa para pengendara pindah ke busway. Walau, tak jarang sekadar memindahkan kemacetan ke jalur busway yang kini sudah memiliki 8 koridor. Jalur atau koridor yang menjadi santapan kendaraan lain bukan semata di koridor yang belum dioperasikan. Jalur yang sudah dioperasikan pun disikat, apalagi di malam hari. Kejadian di perempatan Kwitang, Jakarta Pusat, Senin, 3 Mei 2010 pagi tersebut, menambah panjang deretan korban kecelakaan Trans Jakarta. Tahun lalu, 16 korban tewas dan 36 luka-luka.
Angka yang sudah mulai menipis membuat Busway melakukan pembenahan selalu. Angka lecelakaan yang tercatat pada 2008 adalah 7 korban tewas dan 42 korban luka. Tahun 2010, hingga Juli 2010, diperkirakan sudah lebih dari 5 orang tewas. Salah satu pemicu kecelakaan adalah masuknya kendaraan non Trans Jakarta di lintasan bus khusus tersebut. Tak heran jika kemudian terbersit pembersihan jalur dari kendaraan non Trans Jakarta.
Trans Jakarta atau yang kondang disebut busway, mulai Senin (2/8/2010) dibersihkan (sterilisasi) dari kendaraan lain.
Sementara disisi lain, sejak beroperasi tahun 2004 jalur busway kerap kali dijadikan alternatif oleh kendaraan lain. Penumpukan kendaraan di jalur arteri memaksa para pengendara pindah ke busway. Walau, tak jarang sekadar memindahkan kemacetan ke jalur busway yang kini sudah memiliki 8 koridor. Jalur atau koridor yang menjadi santapan kendaraan lain bukan semata di koridor yang belum dioperasikan. Jalur yang sudah dioperasikan pun disikat, apalagi di malam hari. Kejadian di perempatan Kwitang, Jakarta Pusat, Senin, 3 Mei 2010 pagi tersebut, menambah panjang deretan korban kecelakaan Trans Jakarta. Tahun lalu, 16 korban tewas dan 36 luka-luka.
Angka yang sudah mulai menipis membuat Busway melakukan pembenahan selalu. Angka lecelakaan yang tercatat pada 2008 adalah 7 korban tewas dan 42 korban luka. Tahun 2010, hingga Juli 2010, diperkirakan sudah lebih dari 5 orang tewas. Salah satu pemicu kecelakaan adalah masuknya kendaraan non Trans Jakarta di lintasan bus khusus tersebut. Tak heran jika kemudian terbersit pembersihan jalur dari kendaraan non Trans Jakarta.
Trans Jakarta atau yang kondang disebut busway, mulai Senin (2/8/2010) dibersihkan (sterilisasi) dari kendaraan lain.
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Beserta URL Anda. Saya sarankan Tidak menggunakan Anonymous.