semPATA News - Pesta rakyat Jenewa yang diberi nama "Fetes de Geneve 2010" yang berlangsung di seputar Danau Jenewa dari tanggal 29 Juli hingga 9 Agustus ramai dikunjungi oleh banyak orang dari seluruh penjuru dunia. Tak ketinggalan dalam pesta tersebut yang paling banyak dikunjungi adalah negara Indonesia, dengan stand "Kampoeng Indonesia" yang menampilkan dekorasi bertema kekayaan agraris dan maritim Indonesia. Ujar Sekretaris Tiga PTRI Jenewa, Indah Nuria Savitri, dalam keterangan persnya yang diterima, Selasa.
Sementara itu dikatakan Wakil tetap Republik Indonesia di Jenewa, Duta Besar Dian Triansyah Djani, meresmikan anjungan promosi Indonesia, Kampoeng Indonesia, di Fetes de Geneve 2010 dalam acara yang juga dihadiri Dubes RI untuk Konfederasi Switzerland dan Lichtenstein, Djoko Susilo.
Dalam sambutannya Dubes Dian Triansyah Djani mengatakan kita harus selalu mempromosikan keindahan dan keunikan budaya Indonesia, baik melalui promosi wisata bahari dan agraris maupun kuliner khas Indonesia yang juga telah terkenal di seluruh dunia.
Anjungan promosi Indonesia disemarakkan dengan pemutaran berbagai video promosi dan film Indonesia, yang menampilkan keindahan alam maupun keanekaragaman budaya Indonesia.
Para pengunjung dengan antusias melontarkan berbagai pertanyaan seputar Indonesia seperti kapal Phinisi yang disumbangkan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, berbagai motif kain batik yang ditampilkan, caping, bakul, dan tampah tradisional, maupun sangkar burung serta jala nelayan tradisional Indonesia yang turut dipamerkan.
Nikmatnya kopi dan teh tradisional Indonesia, beserta sate, nasi dan mie goreng Indonesia yang lezat, menambah keramaian stand Kampoeng Indonesia.
Tidak heran banyak pengunjung antri mencicipi makanan tradisional Indonesia yang disajikan di anjungan promosi Indonesia yang letaknya sangat strategis di dekat Danau Jenewa dan air mancur Jet d`eau yang menjadi lambang khas kota Jenewa.
Acara tahunan yang selalu ramai dikunjungi ribuan pengunjung, baik warga dan komunitas internasional di Jenewa serta turis dari berbagai negara dimeriahkan juga dengan pesta kembang api, yang akan berlangsung tanggal 7 Agustus mendatang.
Sementara itu dikatakan Wakil tetap Republik Indonesia di Jenewa, Duta Besar Dian Triansyah Djani, meresmikan anjungan promosi Indonesia, Kampoeng Indonesia, di Fetes de Geneve 2010 dalam acara yang juga dihadiri Dubes RI untuk Konfederasi Switzerland dan Lichtenstein, Djoko Susilo.
Dalam sambutannya Dubes Dian Triansyah Djani mengatakan kita harus selalu mempromosikan keindahan dan keunikan budaya Indonesia, baik melalui promosi wisata bahari dan agraris maupun kuliner khas Indonesia yang juga telah terkenal di seluruh dunia.
Anjungan promosi Indonesia disemarakkan dengan pemutaran berbagai video promosi dan film Indonesia, yang menampilkan keindahan alam maupun keanekaragaman budaya Indonesia.
Para pengunjung dengan antusias melontarkan berbagai pertanyaan seputar Indonesia seperti kapal Phinisi yang disumbangkan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, berbagai motif kain batik yang ditampilkan, caping, bakul, dan tampah tradisional, maupun sangkar burung serta jala nelayan tradisional Indonesia yang turut dipamerkan.
Nikmatnya kopi dan teh tradisional Indonesia, beserta sate, nasi dan mie goreng Indonesia yang lezat, menambah keramaian stand Kampoeng Indonesia.
Tidak heran banyak pengunjung antri mencicipi makanan tradisional Indonesia yang disajikan di anjungan promosi Indonesia yang letaknya sangat strategis di dekat Danau Jenewa dan air mancur Jet d`eau yang menjadi lambang khas kota Jenewa.
Acara tahunan yang selalu ramai dikunjungi ribuan pengunjung, baik warga dan komunitas internasional di Jenewa serta turis dari berbagai negara dimeriahkan juga dengan pesta kembang api, yang akan berlangsung tanggal 7 Agustus mendatang.
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Beserta URL Anda. Saya sarankan Tidak menggunakan Anonymous.