Ribuan Benda Sakral Bali dicuri

semPATA News | Sahabat, informasi yang dilansir dari vivanews[dot]com ini sangat mengagetkan kita. Bagaimana tidak, ribuan benda sakral yang ada di pulau Bali dicuri oleh warga Negara Italia, Roberto Gamba (50). Warga negara Italia tersebut ditemukan disebuah kawasan villa yaitu Villa Marisa, yang berada di Jalan Bumbuk Kerobokan Bandung oleh petugas Polres Bandung.

Roberto yang juga seorang kolektor awalnya dicurigai oleh masyarakat sekitar yang melihat di dalam villa tersebut banyak menyimpan pratima.

“Di dalam kita temukan banyak sekali barang antik, khususnya pratima,” kata Kapolres Bandung AKBP Dwi Suseno.

Di villa tersebut ditemukan sekitar 110 pratima berbagai jenis dan ukuran, belasan gagang keris antik beserta sarungnya, serat atau lontar yang bertuliskan huruf-huruf sansekerta yang diduga berumur ratusan tahun, satu lontar yang terbuat dari tembaga, serta satu karung uang kepeng asli yang diperkirakan ada sekitar 35 ribu, bahkan beberapa arca ada yang berlapis emas.

Dari pengakuan Roberto, dirinya mendapatkan barang-barang tersebut dari warga lokal, antara lain Nyoman dari Nusa Penida, Made Nusa Penida, Komang Oka asal Sukawati Gianyar serta penjual yang mangkal di art shop Kerobokan dan Gadu Tabanan. Selain dari Bali, benda-benda ini juga didapatnya dari daerah Ciputat Jakarta.

“Dia membeli pratima itu dengan harga yang murah, berkisar antar Rp500 ribu sampai Rp 1 juta. Memang buktinya kuat, jika dia ini penadah, kepastiannya masih kami dalami,” ujarnya.

Roberto Gamba sendiri mengaku sudah mengkoleksi pratima tersebut sejak tahun 2006 lalu. Dari pengakuannya dia tidak mengetahui bahwa barang tersebut merupakan barang sakral (berupa patung) yang ada di dalam Pura. Satu buah pratima diperkirakan nilainya mencapai Rp200 juta, sehingga jika ditotal pratima yang ditemukan nilainya mencapai sekitar Rp20 miliar.

Sebelumnya dalam beberapa bulan yang lalu, ada tiga Pura yang dibobol pencuri, yakni Pura Khayangan Tiga, Pura Yangapi, dan Pura Dalem Samprangan di Banjar Samprangan Desa Samprangan Gianyar.

Kejadin ini semoga saja tidak terulang di beberapa tempat di Indonesia, karenanya kita selaku bangsa Indonesia wajib melindungi kekayaan negara kita, OK.

Comments