Tampilan Google Buckyballs

semPATA News | Sahabat semua melihat apa yang terjadi bila kita membuka browser mozilla firefox kita dan langsung menyambung ke google. Tapi saya belum mengetahui sampai kapan pihak google memberikan sebuah penyegaran kepada kita. Coba cek disini
Itulah yang akan tampil saat kita membuka browser mozilla kita. Namun apakan anda tahu apa yang google tampilkan itu ?
Tampilan itu disebut dengan nama Tampilan Google Buckyballs. Molekul tersebut dikenal dengan ‘buckyball’ yaitu molekul karbon yang berbentuk bundar seperti bola dalam permainan sepak bola yang tengah mengambang untuk pertama kalinya di angkasa. molekul karbon yang penah diamati sekitar 25 tahun lalu atau tepatnya tahun 1985 yang ditemukan oleh Harry Kroto, Bob Curl dan Rick Smalley. Nama tersebut merupakan sebuah penghormatan kepada Richard Buckminster Fuller karena telah berhasil menemukan buckminsterfullerene C60.

Buckyball dikenal sebagai bentuk karbon ketiga setelah grafit dan berlian, dan sekarang merupakan molekul terbesar yang diketahui di angkasa.

Para astronom selalu percaya bahwa buckyballs ada dalam ruang angkasa, tapi molekul tersebut kemudian tidak terdeksi lagi hingga munculnya penemuan ini.

“Kami sekarang telah menemukan molekul terbesar itu di luar angkasa, “kata astronom Jan Cami dari Universitas Western Ontario, Kanada.

“Kami sangat senang karena mereka memiliki sifat unik yang begitu penting dalam segala macam proses fisik dan kimia yang terjadi dalam ruang angkasa.”

Buckyballs adalah molekul yang terbuat dari 60 atom karbon yang tersusun dalam tiga-dimensi, struktur bola. Dengan pola bergantian dari segi enam dan pentagons seperti dalam bentuk pertandingan sepak bola tradisional. Penemuan ini terungkap dalam laporan di jurnal Science.

Tim peneliti juga menemukan sesuatu yang relatif lebih panjang dari buckyballs, yang dikenal sebagai C70. Molekul-molekul ini terdiri dari lebih 70 atom karbon dan berbentuk seperti bola rugby yang lonjong. Kedua jenis molekul itu dikenal secara resmi sebagai buckminsterfullerenes, atau fullerene.

Tim menemukan Buckyball terbaru ini dalam sebuah planet nebula bernama Tc 1. Planet nebula merupakan sisa-sisa bintang, seperti matahari, yang menumpahkan lapisan gas dan debu dengan bertambahnya usia mereka.

Pada tahun 1970, Profesor Eiji Osawa dari Jepang pernah memprediksikan keberadaan buckyballs, tetapi dia tidak mengamati hingga munculnya uji laboratorium pada tahun 1985.

Harry Kroto, yang berbagi Penghargaan Nobel 1996 di bidang kimia dengan Bob Curl dan Rick Smalley untuk penemuan buckyballs, berkata, ‘Ini terobosan paling menarik untuk memberikan bukti meyakinkan bahwa buckyball yang selama ini dicurigai telah ada sejak zaman dahulu di galaksi kita.”

Sumber terkait postingan : dapunta[dot]com

Comments