semPATA News | Sejarah Indonesia memang tak akan pernah ada habisnya jika kita bahas terus. Mulai dri kultur budaya yang beraneka ragam hingga bangunan tua yang berada disekitar kita. Bagi anda yang ingin berwisata ke Ibukota (Jakarta) jangan lupa untuk mengunjungi tempat yang satu ini. Museum Fatahillah atau Lebih dikenal dengan nama Museum Sejarah Jakarta.
Nama Bangunan Baru : Museum Sejarah Jakarta
Nama Bangunan Lama : Batavia Stadhuis (Balaikota)
Alamat : Jl. Taman Fatahillah No.1 Kel. Pinangsia Kec. Taman Sari Jakarta Barat (Jakarta 11110)
Pemilik : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Arsitektur : Gaya Klasisme dan Closed Dutch.
Arsitek : W.J. Van de Velde.
Kontraktor : J. Kemmer (kepala tukan kayu).
Golongan : A.
Sumber : Dinas Pariwisata Dan kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Keterangan Ringkas :
Dibangun pada tahun 1620 (abad ke-17) dimasa pemerintahan Gubernur Jendral Jan Pieters Zoon Coen (VOC) sebagai Balaikota. Kemudian bangunaan ini digunakan secara bergantian antara lain; Pada masa pendudukan Jepang tahun 1925-1942 dipergunakan sebagai kantor provinsi Jawa Barat. Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942-1945 digunakan sebagai markas KEMPETAI DAI NIPPON (Markas Angkatan Laut Jepang). Pada Tahun 1945-1963 digunakan sebagai Kantor Gubernur Jawa Barat. Tahun 1964-1972 digunakan sebagai Markas TNI, kemudian dijadikan Markas KODIM 0503 Jakarta Barat. Tahun 1972 diserahkan ke pemerintah Daerah DKI Jakarta, tahun 1973 dipugar dan pada tanggal 30 maret 1974 diresmikan menjadi Museum Sejarah Jakarta.
Nama Bangunan Baru : Museum Sejarah Jakarta
Nama Bangunan Lama : Batavia Stadhuis (Balaikota)
Alamat : Jl. Taman Fatahillah No.1 Kel. Pinangsia Kec. Taman Sari Jakarta Barat (Jakarta 11110)
Pemilik : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Arsitektur : Gaya Klasisme dan Closed Dutch.
Arsitek : W.J. Van de Velde.
Kontraktor : J. Kemmer (kepala tukan kayu).
Golongan : A.
Sumber : Dinas Pariwisata Dan kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Keterangan Ringkas :
Dibangun pada tahun 1620 (abad ke-17) dimasa pemerintahan Gubernur Jendral Jan Pieters Zoon Coen (VOC) sebagai Balaikota. Kemudian bangunaan ini digunakan secara bergantian antara lain; Pada masa pendudukan Jepang tahun 1925-1942 dipergunakan sebagai kantor provinsi Jawa Barat. Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942-1945 digunakan sebagai markas KEMPETAI DAI NIPPON (Markas Angkatan Laut Jepang). Pada Tahun 1945-1963 digunakan sebagai Kantor Gubernur Jawa Barat. Tahun 1964-1972 digunakan sebagai Markas TNI, kemudian dijadikan Markas KODIM 0503 Jakarta Barat. Tahun 1972 diserahkan ke pemerintah Daerah DKI Jakarta, tahun 1973 dipugar dan pada tanggal 30 maret 1974 diresmikan menjadi Museum Sejarah Jakarta.
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Beserta URL Anda. Saya sarankan Tidak menggunakan Anonymous.