Lagi-lagi Listrik Yang Disalahkan

Sudah mendengar kabar tentang kebakaran yang terjadi di Bandung?.

Kebakaran hebat terjadi di Pasar Andir Trade Center, Jln. Waringin, Kec. Andir, Kamis (9/12) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Selain menghanguskan kurang lebih 200 dari total 673 kios yang berada di lantai 1 dan 2 pasar tersebut, kerugian yang dialami oleh para pedagang diperkirakan mencapai Rp 60 miliar.

Yang jadi masalah mereka ternyata adalah adanya korsleting listrik di daerah pasar tersebut.

Sementara itu, berdasarkan keterangan yang dihimpun di lapangan, sebelum kebakaran besar terjadi gedung tersebut sempat mengalami gangguan listrik pada Rabu (8/12) sekitar pukul 14.00 WIB akibat korsleting di gardu induk. Setelah listrik berjalan normal, beberapa orang termasuk sejumlah pedagang basahan yang berjualan di basement kemudian mengetahui ada percikan api di lantai 1 blok C sekitar pukul 23.00 WIB.

Koordinator Pedagang Pasar Andir, Ade Sukirman mengatakan, kebakaran mulai terjadi di lantai 1 Blok C, di dekat eskalator akibat korsleting listrik. "Sebenarnya kebakaran pukul 23.00 WIB itu masih kecil dan bisa dipadamkan. Tapi ketika dipadamkan, listrik masih menyala dan entah karena apa terjadi percikan api di titik lainnya. Api pun merembet ke Blok F," jelas Ade kepada wartawan di lokasi kejadian.

Beruntung, tambah Ade, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Pasalnya ketika itu tidak aktivitas perdagangan di lantai 1. Hanya saja, sebagian pedagang yang mengetahui kebakaran terjadi langsung berusaha mengamankan barang dagangannya.

Dari data sementara yang berhasil dikumpulkan, tutur Ade, tercatat sebanyak ratusan kios dari total sebanyak 673 kios yang ada d lantai 1 dan 2 ikut terbakar. Kios-kios lainnya di lantai semibasement juga ikut terkena imbasnya. Jika melihat komoditi dan banyaknya stok barang dagangan yang ada di kios-kios, untuk sementara Ade menuturkan kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai Rp 60 miliar.

"Kerugian ditaksir sekitar Rp 50 miliar sampai Rp 60 miliar. Karena produk yang dijual di lantai 1 rata-rata barang fashion seperti pakaian yang nilai total barang di setiap kios sampai puluhan jutaan," terangnya.

Meski versi pedagang menyebutkan kerugian mencapai Rp 50 miliar - Rp 60 miliar, namun pihak PT Aman Prima Jaya (PT Aman) selaku pengelola Pasar Andir mengaku masih belum bisa menyebutkan berapa besar kerugian yang dialami. Hanya untuk gedung, pihaknya sudah mengasuransikan.

"Sejauh ini masih dalam kajian, kita belum tahu pastinya berapa kerugian yang dialami. Dengan pedagang juga masih terus dibahas. Tapi yang jelas, gedungnya sendiri sudah kita asuransikan," tutur Humas PT Aman, Gilang Jalu ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (9/12).

Jalu menambahkan, jumlah kios yang terbakar pun masih diinventarisasi lebih jauh lagi. Namun sementara, pihaknya memperkirakan jumlah kios yang terbakar di lantai 1 sekitar 200-300 unit. Sedangkan kios di lantai 2 dan semibasement hanya ikut imbasnya saja. "Kita masih akan terus mendata, karena ini berkaitan erat dengan asuransi," jelasnya.

Sementara itu terkait kebakaran yang terjadi Pasar Andir itu, Polrestabes Bandung akan membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran. "Kita akan membuat tim investigasi untuk menyelidiki penyebab kebakaran," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Jaya Subrianto.

Hingga saat ini, lanjutnya, penyebab kebakaran belum diketahui pasti. Oleh sebab itu, dengan menurunkan tim investigasi, diharapkan penyebab kebakaran bisa secepatnya terdeteksi. "Dari subuh polisi sudah siaga di kawasan tersebut," tuturnya.

Dikatakan, pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Puslabfor Mabes Polri dalam penyelidikan kebakaran tersebut. "Saat ini saya mendapatkan informasi masih dalam pemadaman dan pendinginan," ujarnya seraya menambahkan, setelah proses tersebut selesai maka penyelidikan akan dilakukan.

Mengapa harus listrik lagi-listrik lagi yang jadi bahan sangkaan warga?

Comments