Biografi Aa Gym Mulai Banyak Dicari

Saat informasi yang tidak enak lagi ditelinga bertebaran dari sosok yang satu ini, sosok yang dikenal sebagai kyai tidak hanya bagi santrinya di Daarut Tauhid. Secara tidak langsung, orangpun banyak yang mencari biografi Aa Gym saat ini. Menurut kabar miring yang santer terdengar, rumah tangga pimpinan pondok pesantren Daarut Tauhid, Bandung, Jawa Barat ini dengan istri pertamanya, Ninih Mutmainah atau biasa disapa Teh Ninih, kini sedang berada di ujung tanduk. Aa Gym bahkan telah menjatuhkan talak dua kepada wanita yang telah mendampinginya selama 23 tahun tersebut.

Saat ini banyak orang mencari tentang Aa Gym dan sangat sulit untuk mengetahui kepastiannya bercerai dengan teh Ninih. Inilah biografi Aa Gym yang mulai banyak dicari saat ini.

Abdullah Gymnastiar adalah nama aslinya. Namun, masyarakat Indonesia lebih akrab dengan sebutan Aa Gym. Sosok ulama yang kemudian terkenal dengan konsep "Manajemen Qalbu" itu cukup menggemparkan dunia dakwah Islam. Betapa tidak, konsep yang sederhana dalam menyampaikan pesan-pesan agama terasa menyentuh dan dekat dengan permasalahan masyarakat.

Kita memang jarang sekali mendapati Aa Gym mengutip ayat dan hadits. Dia juga mungkin tidak fasih membaca Al-Qur’an. Namun, begitulah. Aa Gym yang selalu apa adanya itulah yang membuat namanya dikenal warga Indonesia. Dia sukses dengan dunia bisnis dan dakwah dengan konsep apa adanya saja. Dia belajar dari jamaah dan lingkungan sekitarnya. Pun, ketika dihujat dan ditinggalkan jamaahnya karena poligami, Aa Gym tetap mengatakan bahwa dirinya adalah manusia biasa.

Dia juga tidak mau jika para jamaah datang mengaji ke Daarut Tauhid, pondok pesantren milik Aa Gym, hanya karena sosok Aa Gym-nya saja, bukan dalam rangka mencari ilmu. Namun, Aa Gym selalu memukau karena memang dia tidak berlebihan dalam berkata dan berbuat. Selalu apa adanya.

Apa yang dipegang teguh Aa Gym dalam bersabar, merupakan bekal yang didapat semasa dia menjalani hari-hari dengan sang adik yang mengajarkannya banyak hal tentang agama dan kesabaran.


Comments