Saat ini Facebook dan Twitter jadi musuh rezim Mesir seiring dengan terjadinya demonstrasi massal oleh rakyat Mesir. Hal ini juga terlihat pada pihak berwenang Mesir yang sudah memutus akses internet sejak Kamis, 27 Januari 2011. Langkah ini diambil oleh rezim Mesir demi mencegah munculnya kembali demonstrasi besar-besaran anti pemerintah.
Facebook dan Twitter saat ini memang sudah menjadi musuh besar rezim Mesir dengan berkembang pesatnya informasi di kalangan masyarakat Mesir yang menimbulkan konflik dengan cara demonstrasi besar-besaran pada Jum'at, 28 Januari 2011. Hal yang dilakukan Pemerintah Mesir ternyata menyulut kemarahan masyarakat akibat diputusnya semua akses internet yang dinilai sangat berperan penting dan sudah dianggap bahwa Facebook dan Twitter jadi musuh rezim Mesir saat ini.
Selama ini para aktivis dan kubu oposisi bisa dengan mudah memobilisasi massa dan melakukan koordinasi gerakan unjuk rasa melalui akun di Facebook dan Twitter. Mereka juga bisa menjadi media alternatif dengan menayangkan video-video bentrokan yang segera tersebar ke seluruh dunia melalui laman YouTube dan blog.
Data dari laman pemantau media sosial, Social Bakers, menunjukkan bertambahnya jumlah pengguna Facebook di Mesir. Enam bulan lalu, jumlah pengguna jejaring sosial itu tidak sampai 3,2 juta. Namun, hingga pekan lalu, pengguna Facebook di Negeri Piramid ini berjumlah lebih dari lima juta orang. Sekitar 85 persen pengguna masuk dalam angkatan usia produktif, yaitu 18 hingga 44 tahun.
Berdasarkan data tersebut, tidak heran bila jejaring sosial seperti Facebook menjadi alat perjuangan para aktivis untuk berkoordinasi dan memobilisasi massa. Grup-grup di Facebook pun bermunculan. Walau menonjolkan tema-tema yang berbeda - dari kesulitan ekonomi hingga kekerasan aparat - tujuan grup-grup itu sama, yaitu bersatu menggulingkan pemerintahan Mubarak melalui gerakan massa.
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Beserta URL Anda. Saya sarankan Tidak menggunakan Anonymous.