Seorang wanita bernama Brenda Charett Jensen yang tengah berusia 52 tahun saat ini sudah bisa berbicara kembali setelah kehilangan suaranya selama sepuluh tahun. Wanita yang biasa di sapa Jensen tersebut, mengalami kerusakan pita suara sepuluh tahun yang lalu akibat dia kerap memaksa mengeluarkan pipa pernafasan di kerongkongannya pada saat dirawat di rumah sakit. Karena hal itu juga, jalur pernafasannya ke hidung tertutup, membuatnya bernafas melalui mulut dan tidak dapat mencium bau. Sejak saat itu, Jensen berbicara menggunakan alat bantu bicara yang membuat suaranya terdengar seperti robot.
Jensen harus mengalami dua kali operasi di klinik leher dan kepala UCLA. Operasi tersebut untuk mencangkok pita suara, pipa udara dan kelenjar tiroid dari seorang donor yang tewas pada sebuah kecelakaan. Operasi yang direncanakan sejak dua tahun sebelumnya ini diketuai oleh tim doktor dari Universitas California-Davis Medical Center, termasuk di dalamnya terdapat beberapa ahli dari Inggris dan Swedia.
Kepala tim dokter, Gregory Farwell, mengatakan leher adalah sebuah struktur yang luar biasa rumit, banyak terdapat jaringan syaraf yang ukurannya lebih kecil daripada rambut manusia. Para ahli bedah menghabiskan 10 jam di depan mikroskop canggih, total operasi memakan waktu hingga 18 jam selama dua hari.
“Selamat pagi, saya ingin pulang, kalian benar-benar hebat,” itulah kata-kata pertama Jensen dua minggu setelahnya kepada para tim dokter. Suara yang keluar dari tenggorokan Jensen adalah suaranya, bukan suara pendonornya. Dokter mengatakan bahwa jenis suara tergantung dari bentuk tenggorokan, mulut, hidung dan sinus, bukan dari pita suara.
Dia juga telah dapat mencium bau lagi. Bau pertama yang diciumnya adalah kalkun panggang, sayangnya dia belum dapat makan karena alat bantu pernafasan masih terpasang di tenggorokannya.
Biaya operasi seluruhnya ditanggung oleh pihak Universitas California. Tidak disebutkan berapa dana yang diperlukan untuk operasi Jensen.
Tidak seperti cangkok hati atau jantung yang sangat diperlukan untuk menyambung nyawa, cangkok pita suara hanya bertujuan untuk memperbaiki kehidupan seseorang. Orang tanpa pita suara dapat hidup selama bertahun-tahun, namun tidak bisa berbicara.
Pencangkokan pita suara sangat jarang dilakukan karena kerumitannya. Tercatat, pencangkokan semacam ini baru dua kali dilakukan di AS. Operasi pencangkokan pita suara pertama dilakukan pada tahun 1998 pada Timothy Heidler yang kehilangan suara akibat kecelakaan sepeda motor.
Jensen harus mengalami dua kali operasi di klinik leher dan kepala UCLA. Operasi tersebut untuk mencangkok pita suara, pipa udara dan kelenjar tiroid dari seorang donor yang tewas pada sebuah kecelakaan. Operasi yang direncanakan sejak dua tahun sebelumnya ini diketuai oleh tim doktor dari Universitas California-Davis Medical Center, termasuk di dalamnya terdapat beberapa ahli dari Inggris dan Swedia.
Kepala tim dokter, Gregory Farwell, mengatakan leher adalah sebuah struktur yang luar biasa rumit, banyak terdapat jaringan syaraf yang ukurannya lebih kecil daripada rambut manusia. Para ahli bedah menghabiskan 10 jam di depan mikroskop canggih, total operasi memakan waktu hingga 18 jam selama dua hari.
“Selamat pagi, saya ingin pulang, kalian benar-benar hebat,” itulah kata-kata pertama Jensen dua minggu setelahnya kepada para tim dokter. Suara yang keluar dari tenggorokan Jensen adalah suaranya, bukan suara pendonornya. Dokter mengatakan bahwa jenis suara tergantung dari bentuk tenggorokan, mulut, hidung dan sinus, bukan dari pita suara.
Dia juga telah dapat mencium bau lagi. Bau pertama yang diciumnya adalah kalkun panggang, sayangnya dia belum dapat makan karena alat bantu pernafasan masih terpasang di tenggorokannya.
Biaya operasi seluruhnya ditanggung oleh pihak Universitas California. Tidak disebutkan berapa dana yang diperlukan untuk operasi Jensen.
Tidak seperti cangkok hati atau jantung yang sangat diperlukan untuk menyambung nyawa, cangkok pita suara hanya bertujuan untuk memperbaiki kehidupan seseorang. Orang tanpa pita suara dapat hidup selama bertahun-tahun, namun tidak bisa berbicara.
Pencangkokan pita suara sangat jarang dilakukan karena kerumitannya. Tercatat, pencangkokan semacam ini baru dua kali dilakukan di AS. Operasi pencangkokan pita suara pertama dilakukan pada tahun 1998 pada Timothy Heidler yang kehilangan suara akibat kecelakaan sepeda motor.
Comments
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Beserta URL Anda. Saya sarankan Tidak menggunakan Anonymous.