Otak Penulis Itu Adanya Dihati

Rekap. Semua itu istilah kosong yang dicoba untuk ditafsirkan menjadi kata baru yang penuh aliran pengulangan dan alur cerita yang diadakan kembali. Ya, ini diagnosa baru tentang kemampuan menulis seseorang newbie di dunia maya. Bahkan mungkin dunia nyata sekalipun meski mengenal kata newbie (baca:pendatang baru).

Sumber kepenulisan dengan gaya mengetik cepat itu berawal dari hati. Pendongkrak semangat mengerjakan skripsi dalam sekejap itu hati. Pemicu hilangnya rasa kantuk saat ada deadline itu hati. Ya, dia tercipta sebagai pemicu, pendorong, dan pendongkrak stamina seorang penulis. Ketahuilah bahwa otak penulis itu adanya di hati.
Banyak yang bisa merubah dunia dengan tulisannya, sebut saja beberapa wartawan yang rela berjuang mengangkat sebuah kisah kekerasan di Jalur Gaza, Palestina. Penulis yang kembali menemukan gairah hidupnya dan menyelamatkan dirinya dari penyakit yang menurut diagnosa dokter tak akan Ia hidup lama lagi. Semua itu kisah, tentang keajaiban dan dahsyatnya hati sebagai stimulus penulis.

Menulis itu bukan memindahkan satu bahan kedalam bahan lainnya, namun memodifikasi setiap gerak enjadi irama kata-kata, dan menciptakan harmonisasi gerak lewat kalimat. Ingat penulis bukan penipu, bukan pula penggombal. Karena dimanapun mereka bangkit, selalu ada oknum yang ingin ikuti mereka dari jalur yang kiri. Ingatkan itu.

Terima kasih, semoga hati kita lebih dicerahkan lagi oleh Allah dalam berkarya dan menghasilkan tulisan yang bisa bermanfaat untuk sesama. Selamat malam dan selamat menemukan Otak Penulis di hati anda :)

Comments