Teknik Menulis Judul Berita Yang Menjual

Selamat pagi para pembaca blog Syimthea, semoga Selasa pagi ini anda masih diberi kesehatan dan kekuatan untuk menjalani aktivitas pagi ini. Untuk aktivitas menulis terutama yang memadukan kekuatan fikiran dan naluri hati akan membuat anda lebih terlihat menarik dan menjual.

Lah, bukannya sekarang sudah banyak penulis yang menjadi hebat karena disisi lain Ia juga jualan. Ia menjual skil yang Ia miliki lewat tulisan yang bermanfaat dan banyak dicari orang lain.

Mari kita misalkan hal ini pada barang dagangan dipasaran. Maka kita akan menemukan korespondensi antara keduanya yaitu memiliki nilai jual dan memiliki sisi manfaat. Lain ceritanya dengan anda yang hanya memindahkan tulisan orang lain pada blog anda untuk sekedar menaikkan trafik blog dan menyedot pengunjung secara instant (diluar konten).

Baiklah, pagi ini saya akan sedikit mengulas tentang menjualnya judul tulisan yang anda buat. Menarik untuk dibaca atau dilewatkan begitu saja oleh pembaca?.

Mungkin anda pernah membaca koran lampu hijau (dulu lampu merah) yang judul beritanya memang nyeleneh gak karuan. Anda yang tidak terbiasa dengan warna-warni tulisannya pasti akan menganggap koran semacam itu akan merusak mata dan penulis maupun editornya kurang pendidikan, gak paham unsur estetika penulisan, taupun apalah. Tapi dibalik itu, para penulis dan editor koran lampu merah sudah bisa menjual judul yang nyeleneh menjadi pemasukan yang stabil bagi perusahaan koran Ibukota tersebut.

Seperti dua sisi mata uang, jika yang nyeleneh saja mampu menghasilkan income yang baik, tentunya yang benar-benar bahasa dan pembahasannya lurus harusnya memiliki income yang lebih besar. Bagaimana yang sebenarnya mesti dibuat tentang judul berita yang baik sehingga benar-benar bisa menjual?

Pada dasarnya judul berita cukup menggunakan unsur SP, atau SPO tanpa K (keterangan waktu/keterangan tempat). Anda bisa lihat di Media Indonesia ataupun Republika yang menyajikan judul berita cukup baik. Atau untuk yang online anda bisa pantau situs Yahoo Indonesia.

Terakhir,  tidak lengkap jika saya hanya memberikan referensi situs ataupun koran lokal tanpa memberitahu anda tentang Teknik Menulis Berita yang menjual. Baiklah, cobalah untuk melakukan langkah-langkah ini:
1. Judul berita sebaiknya berupa kalimat lengkap --subjek dan predikat-- sehingga sudah mengandung informasi terpenting. Misalnya, "Presiden Marah", "Jokowi Bujuk Warga", "UIN Gelar Wisuda", "Polisi Ancam Tembak Mati Geng Motor Bandung".

2. Judul berita harus mencerminkan isi berita. Judul merupakan "ringkasan berita". Untuk lebih memahami dan terbiasa dengan judul-judul berita yang baik, silakan "panteng" judul-judul berita berupa "running text" di televisi.

3. Hindari penggunaan kalimat tanya dalam judul berita. Jika judul berita berupa kalimat tanya, maka ia bukan informasi, melainkan pertanyaan kepada pembaca. Pembaca pun akan balik bertanya: yaaa.. ente kan wartawannya, yang bikin berita, kok malah nanya? Misal, ada judul berita: "Presiden Marah?" Maka apa jawab pembaca: "Ya... kagak tau, ente yang tahu, 'kan ente yang ngeliput berita, kok malah tanya...?"

4. Ringkas. Sebaiknya judul berita berisi 3-5 kata saja.

5. Ini cara termudah membuat judul berita: ambil dari alinea pertama berita (lead), dengan catatan, lead sudah ditulis dengan baik, yaitu mengedepankan salah satu unsur berita (5W+1H). Lazimnya, teras berita dimulai dengan unsur WHO (Siapa/Pelaku) atau WHAT (peristiwa/nama acara/kejadian).
Itu saja, yang bisa saya bahas pagi ini, semoga anda tertarik untuk menulis judul berita yang menjual dan lebih kreatif. Inget yah pembaca, ilmu yang diajarkan itu tidak akan hilang, namun malah akan menjadi ladang mal yang terus menerus. Jadi tulislah yang baik, dan lakukan yang terbaik. Semoga menjual. Salam.

Comments